Pages

Saturday, February 05, 2011

Hakikat Cinta Kepada Rasulullah SAW

Artikel dipetik daripada buku Uswatun Hasanah oleh Haddad Alwi

Banyak orang yang mengaku cinta kepada Rasulullah tetapi mereka tidak tahu hakikat dan bentuk cinta tersebut. Kita sering mendengar orang berkata "Sebagai umat Islam, kita harus mengikuti sunah Rasulullah." Anjuran itu memang benar. Tetapi, mengikuti sunah nabi tidak cukup dan tidak dapat diajarkan hanya melalui suruhannya. Mencontohi sunah Rasulullah harus bermula dengan pembinaan cinta kepada baginda. Jika kita mencintai baginda, maka secara automatik kita akan meniru tingkah laku baginda. Melalui cinta kepada Rasulullah, kita mampu meniru perilaku baginda. Kita hanya akan berperilaku seperti Rasulullah apabila kita mencintainya.
Bukankah setiap kali kita mencintai sesuatu maka kita akan mengambil tahu semua perkara yang berkaitan dengannya. Malah mungkin kita ingin menghadirkannya selalu dalam liku-liku hidup kita. Apabila kita mencintai seseorang, perasaan itu akan mendorong kita melakukan perkara-perkara lain seperti menyimpan gambarnya, malah mungkin ukiran namanya. Cinta laksana air mengalir yang memindahkan seluruh sifat sang kekasih kepada kita yang mencintainya. Maka jadikan Rasulullah sebagai kekasih sejati yang kita cintai.
Memang benar, kita selalu bersama dengan perkara yang kita cintai. Rasa cinta mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku kita. Jika seseorang mencintai sesuatu, maka seluruh perilaku orang tersebut akan dipengaruhi oleh sesuatu itu. Jika seseorang mencintai artis X, maka dia akan mencintai apa sahaja yang berkaitan dengan artis itu. DIa akan menampalkan gambar-gambar X di biliknya dan dia akan membeli semua majalah yang memuat berita tentang X. Jika artis yang dicintainya itu tampil di panggung atau ditayangkan di TV, dia akan khusuk menyaksikan dan seluruh emosinya akan tertumpu kepadanya. Orang itu akan sanggup berjaga semalaman atau bangun di tengah malam hanya kerana dia tahu malam itu akan ada pertunjukan X. Cinta kepada artis X mendorong seluruh perilakunya dipengaruhi oleh artis tersebut, supaya dia merasa sentiasa bersama dengan artis pujaannya itu.
Menurut catatan, suatu hari salah seorang sahabat Nabi Isa melakukan perjalanan dakwah di sebuah kota kecil. Penduduk kota itu berkumpul di hadapannya. Mereka meminta sahabat Nabi Isa memperlihatkan mukjizatnya, iaitu menghidupkan orang mati, sebagaimana yang sudah dilakukan oleh Nabi Isa. Demi membuktikan kebenarannya, sahabat Nabi Isa menuruti permintaan orang itu. Maka pergi mereka berbondong-bondong ke pemakaman dan berhenti di sebuah kuburan. Sahabat Nabi Isa itu berdoa kepada Allah supaya mayat yang di dalam kuburan itu dapat hidup kembali.
Tidak lama kemudian, dengan izin Allah, mayat itu bangkit dari kuburannya, melihat sekeliling lalu berteriak, "Keldaiku! Keldaiku! Mana Keldaiku!" Menurut maklumat daripada yang mengenalnya, semasa hidupnya orang itu sangat miskin dan satu-satu hartanya yang paling dicintai adalah keldainya.
Sahabat Nabi Isa lalu berkata kepada orang yang menyertainya, "Wahai saudaraku sekalian! Ketahuilah, kalian kelak juga seperti itu. Pada hari kiamat, kalian akan terbangun dan mencari-cari apa yang selama ini kalian cintai di dunia. Apa yang kalian cintai di dunia ini menentukan apa yang terjadi dengan kalian pada saat kalian dibangkitkan."

0 comments:

Post a Comment